TNews,BUOL-Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (ASPEKPIR) Kabupaten Buol gelar rapat program kerja di kediaman Suaib S. Manto, S.Sos, Ketua ASPEKPIR Buol, di Desa Negeri Lama, Kecamatan Bokat, Sabtu (01/06). Asosiasi ini melontarkan gagasan inovatif untuk meningkatkan ekonomi daerah.
Salah satu program unggulan yang dibahas adalah Sistem Integrasi Sapi dan Kelapa Sawit (SISKA).
“Ini bukan sekadar konsep, tapi solusi nyata untuk meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan lahan,” ujar Manto
Program ini memungkinkan petani memelihara sapi potong di area perkebunan sawit, menciptakan simbiosis yang menguntungkan kedua sektor.
Inspirasi ini datang setelah Manto dan seratusan petani plasma dari berbagai kabupaten di Sulawesi Tengah mengikuti Workshop UMKM Berbasis Kelapa Sawit beberapa bulan lalu.
“Kami tidak hanya belajar tentang sawit, tapi juga melihat potensi besar dalam produksi pupuk organik dan pakan ternak melalui SISKA,” tambahnya.
Udin Paalamu, Ketua DPD I ASPEKPIR Provinsi Sulawesi Tengah, yang hadir dalam rapat, memuji inisiatif Buol.
“Saya melihat perkebunan sawit di Buol sedang banyak dilirik. Dengan inovasi seperti ini, ASPEKPIR Buol bisa menjadi pilot project untuk kabupaten lain,” katanya.
Sejarah mencatat, program Perkebunan Inti Rakyat (PIR) telah melahirkan petani sawit handal sejak 1980. ASPEKPIR sendiri, yang berdiri di Riau pada 2000 dan berkembang menjadi organisasi nasional pada 2018, menjadi wadah aspirasi mereka. Kini, dengan visi progresif ASPEKPIR Buol, Sulawesi Tengah berpotensi menjadi pusat inovasi perkebunan sawit di Indonesia.
Red