TNews,BUOL- Ketegangan antara Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Buol dan Bank BRI Pogogul mencapai titik kulminasi hari ini dalam sebuah Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di gedung DPRD Kabupaten Buol, Kamis (15/08/2024). Dipicu oleh kontroversi pembayaran asuransi nasabah, pertemuan ini menjadi ajang adu argumentasi yang menarik perhatian publik.
Ketua DPRD Buol, Srikandi Batalipu, S.Sos., M.AP, yang memimpin RDP, berhasil menghadirkan kedua belah pihak dalam satu ruangan setelah aksi demonstrasi HMI sehari sebelumnya. Suasana tegang terasa ketika Rahmat Pontoh, komandan aksi HMI, melontarkan dua tuntutan utama, evaluasi kinerja BRI Pogogul dan klarifikasi legalitas asuransi.
“Lima laporan nasabah ada di tangan kami. Meski satu sudah dibayar, kami tetap akan menyelidikinya,” tegas Pontoh, menggemakan suara mahasiswa dan nasabah yang merasa dirugikan.
Menanggapi tuduhan tersebut, Setyo Edi Moelyono, Pimpinan Cabang BRI Pogogul, dengan tenang memaparkan posisi bank.
“Kami bekerja berdasarkan azas GCG, integritas, akuntabilitas, dan transparansi,” jelasnya, menekankan kepatuhan BRI terhadap regulasi pusat.
Dinamika rapat mencapai puncaknya ketika Dody Fitriadi, anggota DPRD Buol, mengusulkan pembentukan tim investigasi independen. Usulan ini langsung disetujui Ketua DPRD, menambah dimensi baru dalam penyelesaian konflik ini.
Titik balik terjadi saat Setyo mengungkap adanya perubahan kebijakan asuransi sejak Juni 2020.
“Untuk pinjaman lunas putus, memang tidak ada refund. Sementara untuk suplesi, refund bervariasi 30% hingga 60%,” jelasnya
Din