TNews, TOUNA – Jelang hari pemungutan suara atau voting day, Praktik politik uang yang di sebut dengan “serangan fajar” kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan warga Tojo Una-Una.
Praktik ini melibatkan pembagian uang atau barang oleh pihak tertentu dengan tujuan untuk mempengaruhi pilihan pemilih, yang dapat mengancam integritas proses demokrasi.
Beberapa warga yang diwawancarai media ini, mengungkapkan mereka siap menerima pemberian yang datang dengan serangan fajar.
“Pilihan kami Tergantung serangan fajar Pak!” ujar seorang sumber sambil tersenyum yang enggan disebutkan namanya pada media ini, Kamis (21/11/2024).
Namun, beberapa warga lainnya menyampaikan pandangan yang berbeda. Mereka mengungkapkan bahwa meski menerima serangan Fajar hal tersebut tidak akan mengubah pilihan politik mereka.
“Kalau ada serangan fajar, kami ambil, tetapi kami tidak memilih yang memberi, karena kami punya pilihan sendiri,” ujar seorang warga, menegaskan bahwa mereka tetap mempertahankan hak pilih sesuai hati nurani.
Meskipun serangan fajar sangat diminati oleh sebagian kalangan, tidak semua pemilih terpengaruh oleh praktik ini.
Sejumlah pemilih yang lebih cerdas, mapan secara ekonomi, serta menginginkan kemajuan dan kesejahteraan bagi daerah Touna lebih memilih untuk menolak pemberian tersebut, terutama jika mereka kecewa dengan calon yang dianggap tidak memenuhi harapan.
Praktik politik uang seperti serangan fajar membutuhkan perhatian serius dan pengawasan yang lebih ketat dari pihak berwenang. Hal ini sangat penting agar pemilu dapat berlangsung dengan adil dan transparan, serta memastikan demokrasi berjalan sesuai dengan prinsip kejujuran dan keadilan.*
Peliput: Jefry