Usai tewas di Hotel Jakbar, Pria Bertopi dan Wanita Misterius Kabari Istri Lewat Ponsel Wartawan SW yang Diduga Terkunci

Gambar: Usai tewas di Hotel Jakbar, Pria Bertopi dan Wanita Misterius Kabari Istri Lewat Ponsel Wartawan SW yang Diduga Terkunci, (4/4/2025).

TNews, SULTENG – Kematian jurnalis asal Sulawesi Tengah, Situr Wijaya (SW), di sebuah kamar Hotel D’Paragon, Jakarta, pada Jumat, 4 Maret 2025, masih menyisakan tanda tanya besar.

Meski hasil autopsi awal telah keluar, berbagai kejanggalan masih terus bermunculan dari pihak keluarga dan rekan sejawat.

Sebelum berangkat ke Jakarta, SW berpamitan kepada sang istri, Selfiyanti, bahwa ia memiliki urusan penting sekaligus ingin bersilaturahmi dengan keluarga di Pulau Jawa. Namun tak disangka, ia justru ditemukan tak bernyawa di ibu kota

Kondisi lantai kamar tempat SW ditemukan pun menimbulkan kecurigaan. Foto-foto awal yang beredar menunjukkan lantai dalam keadaan retak, yang diragukan pakah itu sesuai dengan standar interior Hotel D’Paragon. Hal ini membuka spekulasi mengenai dugaan apakah lokasi kematian sesuai dengan yang dilaporkan.

Kejanggalan berlanjut saat Selfiyanti menerima kabar duka melalui panggilan telepon dari ponsel Realme milik suaminya, Jumat (4/4) pukul 13.10 WITA

Seorang perempuan yang mengaku sebagai teman SW mengabarkan kematian tersebut, sambil menyebut tidak ada biaya untuk membawa jenazah ke rumah sakit.

Tak lama setelah itu, Selfiyanti kembali dihubungi via video call menggunakan iPhone milik almarhum. Kali ini, seorang pria yang mengaku dari pihak hotel menyampaikan kabar duka. Namun saat ia meminta melihat kondisi jenazah secara langsung, permintaan itu ditolak. “Dia hanya mengirimkan foto dan menolak menunjukkan jenazah secara live,” ungkap Selfiyanti.

Dalam video call itu, Selfiyanti melihat ciri-ciri pria tersebut mengenakan jaket dan topi, sementara di latar belakang tampak seorang wanita memakai helm

Yang semakin membingungkan, tiga ponsel milik SW tetap aktif setelah ia dinyatakan meninggal. Padahal, hanya SW yang mengetahui kode akses Ponsel tersebut

Selain itu Seorang sahabat SW mengaku menelpon SW melalui Messenger dan mendapat jawaban dari seorang wanita yang mengaku sebagai petugas medis

Namun, keterangan yang diberikan tak sesuai dengan kondisi sebenarnya. Disebutkan jenazah berada di RS Duta Indah, padahal nyatanya tubuh SW masih berada di dalam ambulans selama lebih dari 10 jam.

Atas inisiatif keluarga, jenazah akhirnya dipindahkan ke RS Polri Kramat Jati untuk menghindari pembusukan dan menjalani proses autopsi yang dilakukan pada Sabtu (5/4).

Polisi Ungkap Hasil Autopsi Awal SW Infeksi Paru-Paru
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, menyebut hasil awal autopsi menunjukkan adanya infeksi berat di paru-paru yang diduga Tuberkulosis (TBC).

“Dokter menemukan perlengketan hebat di paru kanan yang menempel pada dinding dada. Hampir semua organ menunjukkan tanda perbendungan cairan,” ujarnya dalam keterangan tertulis,Minggu (6/4).

Meski demikian, pihak kepolisian masih menunggu hasil lengkap toksikologi dan histopatologi untuk memastikan penyebab pasti kematian SW.

Rekaman CCTV hotel menunjukkan hanya satu orang saksi berinisial V yang terlihat bersama SW sejak 3 April pukul 18.50 WIB hingga jenazah ditemukan. Tidak ada orang lain yang terlihat keluar atau masuk kamar dalam rentang waktu tersebut.

Sementara itu, foto-foto jenazah yang diterima keluarga memperlihatkan adanya lebam di wajah menambah spekulasi

PWI Peduli Sulteng Menanti Autopsi Resmi kematian SW
Ketua PWI Peduli Sulteng, Heru Kaboter, menegaskan pihaknya tidak ingin berspekulasi dan memilih menunggu hasil autopsi resmi.

“Kami ingin tahu kebenaran dan menunggu hasil autopsi resmi dari pihak berwenang,” kata Heru.

Sebelum Wafat,SW Curhat ke Sahabat
Sebelum Wafat, SW Curhat ke Sahabat Soal Penyakit Paru yang Dideritanya

Di sisi lain, diketahui bahwa SW memang tengah menjalani pengobatan penyakit paru-paru. Hal itu terungkap dari percakapan WhatsApp yang masih tersimpan di ponselnya, yang kini sudah diamankan untuk keperluan penyelidikan

“Cukup doakan saja ane, Jep. Lagi rawat jalan, saya divonis paru,” tulis SW dalam pesan kepada seorang sahabat

Misteri kematian Situr Wijaya kini masih menjadi perhatian banyak pihak, sembari menunggu hasil Autopsi.*

Peliput: Jefry

Pos terkait

Tinggalkan Balasan