TNews,BUOL- Jumat (26/07) Malam, langit Palu seakan bergetar. Bukan karena gempa, tapi oleh lantunan ayat-ayat suci yang menggetarkan jiwa. Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke-XXX tingkat Provinsi Sulawesi Tengah resmi menutup tirainya di halaman Kampus Untad dengan kemegahan yang tak terlupakan.
“Ini bukan sekadar kompetisi, tapi pesta akbar keimanan!” seru Gubernur Sulteng, Rusdi Mastura, dengan mata berbinar-binar saat menutup acara. “Selama seminggu, Palu telah menjadi ‘Kota Seribu Hafiz’!”
Acara penutupan yang dihadiri oleh Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Buol, Ir. H. Usman, M. Si, ini lebih mirip konser rohani kelas dunia. Ribuan penonton terpukau oleh penampilan grup nasyid yang memukau, seolah-olah malaikat turun ke bumi untuk bernyanyi.
“Bayangkan, selama seminggu ini, di setiap sudut Palu, Anda bisa mendengar lantunan ayat suci. Bahkan burung-burung pun ikut berkicau mengikuti irama Al-Qur’an!” ujar salah satu panitia dengan antusias.
Yang membuat MTQ kali ini semakin istimewa adalah persaingan sengit antar kabupaten. Kabarnya, ada peserta yang rela tidak tidur selama tiga hari demi mempertajam hafalannya!
“Jangan kaget kalau nanti Anda bertemu anak kecil yang bisa menghafal Al-Qur’an lebih banyak dari orang dewasa,” canda salah satu juri di sela-sela acara.
Gubernur Rusdi Mastura tak tanggung-tanggung dalam memberikan apresiasi. Selain piala dan sertifikat, para juara juga dihadiahi beasiswa dan umroh gratis. “Ini bukan hadiah, tapi investasi untuk masa depan Sulawesi Tengah yang lebih cerah dan berakhlak,” tegasnya.
Di penghujung acara, suasana menjadi hening ketika doa penutup dikumandangkan. Konon, banyak yang melihat air mata mengalir di pipi para peserta, panitia, bahkan pejabat yang hadir.
“MTQ ini bukan sekadar event tahunan,” ujar Ir. H. Usman, M. Si dengan penuh haru. “Ini adalah momen di mana kita membuktikan bahwa Sulawesi Tengah bukan hanya kaya sumber daya alam, tapi juga kaya akan qari dan hafiz berkualitas dunia!”
Dengan berakhirnya MTQ ke-XXX ini, Palu telah membuktikan diri sebagai tuan rumah yang luar biasa. Selama seminggu, kota ini telah berubah menjadi ‘Madinah Kecil’, di mana setiap sudutnya dipenuhi cahaya Al-Qur’an.