TNews,BUOL– Gemuruh takbir dan lantunan ayat suci menggema di Kampus Universitas Tadulako. Bukan, ini bukan pengajian akbar, melainkan pertarungan sengit di ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-30 tingkat Provinsi Sulawesi Tengah. Dan di tengah persaingan ketat 13 kabupaten/kota, Buol mencuri perhatian dengan lima kafilahnya yang lolos ke babak final!
“Ini bukan sekadar lomba, tapi pertempuran suci!” seru Dr. Nurkhairi S.Ag, M.Si, Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Buol, dengan mata berbinar-binar. “Lima kafilah Buol siap ‘mengguncang’ Palu dengan keindahan bacaan mereka!”
Dari 15 mata lomba yang dipertandingkan, Buol berhasil menempatkan lima jagoannya di babak final: Fahmil Quran Putri, Karya Ilmiah Putri, Tahfidz 10 Juz Putra, Tahfidz 20 Juz Putri, dan Tilawah Remaja Putra. Konon, penampilan mereka di babak penyisihan begitu memukau hingga membuat para juri ‘terbang’ ke langit ketujuh!
“Bayangkan, ada peserta Tahfidz kita yang bisa menghafalkan Al-Quran sambil moonwalk!” canda salah satu official tim Buol, membuat suasana semakin cair.
Yang membuat prestasi Buol semakin menakjubkan adalah fakta bahwa mereka hanya mengirimkan delapan cabang lomba. “Lima dari delapan lolos ke final. Itu artinya tingkat keberhasilan kita 62,5%!” ujar Drs. Moh. Kasim, MM, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Buol, dengan bangga.
Kabarnya, kesuksesan ini bukan tanpa perjuangan. Para kafilah Buol rela berlatih 20 jam sehari, tidur hanya 4 jam, dan makan dengan menu khusus ‘Qari’ yang konon bisa membuat suara mereka semerdu Bilal bin Rabah!
“Jangan kaget kalau nanti Anda mendengar adzan di Palu terdengar sampai ke Buol,” canda salah satu pelatih dengan penuh percaya diri.
Dr. Nurkhairi tak lupa mengajak seluruh masyarakat Buol untuk mendukung para finalis. “Ayo kita ‘guncang’ Palu dengan doa dan semangat! Biarkan mereka tahu bahwa di balik setiap lantunan ayat suci dari finalis kita, ada ribuan hati yang berdebar di Buol!”
Dengan lolosnya lima kafilah ke babak final, Buol telah membuktikan diri sebagai ‘pabrik’ qari dan hafidz berkualitas. Siapa sangka, di balik keindahan alamnya, Buol menyimpan ‘harta karun’ berupa generasi muda yang tidak hanya cakap dalam urusan dunia, tapi juga mahir dalam urusan akhirat.