TNews, TOUNA – Jelang hari raya Idul Adha, warga Kelurahan Uemalingku, Kecamatan Ratulindo, dan sekitarnya mengalami krisis air bersih untuk kebutuhan rumah tangga. Masalah ini bukan disebabkan oleh kekeringan, melainkan oleh gangguan layanan dari PDAM Ampana.
“Air PDAM mati, biasanya mengalir hanya pada waktu-waktu tertentu, tapi sedikit dan airnya pun berwarna coklat. Air untuk mencuci muka saja susah, jadi mau tidak mau kami harus mengambil air di sungai terdekat, apalagi besok lebaran Idul Adha,” ucap seorang warga, Riant, pada Minggu (16/6/2024).
Pantauan media di lokasi menunjukkan warga terpaksa berbondong-bondong mengambil air di Sungai Uemalingku. Dengan peralatan sederhana, mereka menggali lubang mata air di tepi sungai, kemudian menampung air menggunakan jerigen dan galon.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial Facebook, pihak petugas PDAM Ampana menjelaskan bahwa satu bendungan sumber air imtek di Bendungan Saluaba yang terletak di Sungai Ampana Kota telah dihantam banjir, sehingga produksi air PDAM ke pelanggan mengalami masalah.
“Informasi bagi pelanggan PDAM di sebagian Ampana Kota dan Kecamatan Ratulindo, akibat dari banjir besar kemarin sore, satu bendungan imtek di Sungai Ampana mengalami hanyut dan patah, sehingga air tidak masuk ke imtek. Kami akan mengupayakan bendungan manual sementara hari ini,” jelas salah satu petugas yang dikutip media ini.
Warga berharap PDAM Ampana segera menangani masalah krisis air ini karena air merupakan sumber utama kehidupan, terutama untuk minum, masak, mencuci, dan lain-lain.*