Pegunungan Tak Terpantau Jadi Ancaman, Saatnya Pemda Touna Gunakan Drone Jelajah

Gambar: Pegunungan Tak Terpantau Jadi Ancaman, Saatnya Pemda Touna Gunakan Drone Jelajah.

TNews, TOUNA – Bencana banjir dan longsor yang melanda Desa Podi, Kecamatan Ulubongka, Kabupaten Tojo Una-Una, pada Senin malam (6/10), menyisakan tanya yang belum terjawab. Masyarakat kini bertanya-tanya: apakah ini murni fenomena alam, atau ada faktor manusia seperti pembalakan liar yang menjadi pemicunya?

Ketika tim media meninjau langsung lokasi pasca banjir tak ditemukan tanda-tanda aktivitas pembalakan di sekitar area longsoran. Hanya terlihat hamparan batu besar, lumpur tebal, dan sisa material longsor yang menutup jalur utama Trans Sulawesi.

Akibat bencana itu, dua unit mobil dan satu warung makan warga tertimbun material, sementara arus transportasi sempat lumpuh total. Antrean kendaraan mengular hingga beberapa kilometer, listrik padam selama beberapa hari, dan jaringan internet ikut lumpuh di wilayah tersebut.

Namun yang paling mengundang keheranan adalah kesaksian warga setempat. Air bah yang datang tidak berasal dari sungai, melainkan muncul tiba-tiba dari arah pegunungan

“Air muncul tiba-tiba, padahal di sini jarang sekali banjir, di atas sana seperti ada mata air baru,” ungkap seorang warga Desa Podi kepada media ini.

Fenomena “air misterius” dari gunung itu menimbulkan dugaan kuat adanya jebakan air alami atau mata air baru yang terbentuk di dataran tinggi. Jika benar demikian, kondisi ini bisa menjadi bom waktu bagi masyarakat di bawahnya.

Melihat situasi itu,Pemerintah Daerah Touna perlu memanfaatkan teknologi drone jelajah. Alat ini bisa digunakan untuk memantau kondisi pegunungan dan kawasan hutan yang sulit dijangkau secara manual.

Dari hasil penelusuran peta topografi, tim media menemukan adanya cekungan besar di salah satu gunung yang diduga berfungsi seperti waduk alami. Bila volume air di cekungan tersebut meluap atau dinding tanahnya jebol, aliran deras dapat mengalir turun tanpa arah dan menghantam permukiman warga di bawahnya.

Karena itu, pemerintah daerah bersama instansi terkait didorong segera melakukan pemetaan dan survei udara secara berkala. Tujuannya tak lain untuk melindungi warga, mendeteksi potensi bahaya sejak dini, dan mencegah agar tragedi serupa tidak kembali terjadi.*

Peliput: Jefry

Pos terkait

Tinggalkan Balasan