TNews, TOUNA – Tangis bocah lelaki berusia 12 tahun bernama Galang asal wakai,Tojo Una-una yang sempat mengguncang hati masyarakat Indonesia kini membuka lembaran baru dalam hidupnya.
Setelah viral karena hanya meminta baju lebaran dan ingin tetap bersekolah
Harapan Baru, Keluarga Baru
Setelah melalui serangkaian proses yang cukup panjang, tepat pada Minggu, 16 Juni 2025, Galang resmi berada dalam pengasuhan seorang anggota DPRD Tojo Una-Una Jafar,M amin.
Penandatanganan pengasuhan dilakukan secara sah dan disaksikan oleh beberapa pihak terkait.
dikonfirmasi oleh media, Jafar membenarkan bahwa Galang kini tinggal bersamanya.
“Iya benar, sekarang Galang ada di rumah saya mulai dari kemarin,” tulis Jafar melalui pesan WhatsApp, Senin (16/6/2025).
Galang kini tinggal bersama Jafar dan keluarganya. Ia bahkan telah diajak berbelanja bersama anak-anak Jafar.
Senyuman kecil di wajah Galang menjadi sinyal bahwa dirinya mulai merasakan kembali arti kebahagiaan, yang selama ini nyaris tak pernah ia kenal.
Tangis Pertama,Sebuah Baju Lebaran dan Luka di Rumah
Kisah Galang mencuat pertama kali saat video dirinya menangis meminta baju lebaran tersebar luas di media sosial.
Duduk di depan rumah kayunya yang sederhana, Galang menangis karena ingin memiliki pakaian baru seperti teman-temannya.
Namun di balik keinginan sederhana itu, tersimpan kisah kelam, Galang telah lama di tinggal oleh ibunya pergi akibat dugaan kekerasan dalam rumah tangga, dan sang ayah, Ripson Son, menderita sakit parah hingga hanya bisa beraktivitas di kursi roda.
Kisah tersebut menyentuh hati banyak orang, Donasi pun mengalir deras dari pemertinah setempat, pejabat dan warga stetempat, Sayangnya, dugaan bantuan tersebut mulai muncul.
Banyak pihak mengatakan bahwa dana yang seharusnya untuk Galang justru disalahgunakan oleh orang terdekatnya sendiri.
Tangis Kedua Ingin Sekolah, Tapi Tak Mampu
Beberapa bulan berselang, Galang kembali viral. Kali ini, ia menangis karena tak bisa lagi bersekolah.
Ia terlihat mengenakan seragam usang dan sepatu yang telah robek. Isu yang berkembang menyebutkan bahwa Galang menjadi korban perundungan di sekolah, namun kabar itu dibantah pihak sekolah dan pemerintah desa.
Bahkan, pemerintah setempat justru aktif memberikan perhatian.
Namun, publik kembali dibuat miris setelah terungkap bahwa sebagian besar bantuan dari pemerintah, masyarakat, hingga tokoh nasional, tidak digunakan semestinya.
Dugaan kembali mengarah ke ayah Galang, yang disebut-sebut menggunakan bantuan untuk keperluan pribadi, termasuk bermain judi online di ponselnya.
Dari Air Mata Menuju Asa
Galang adalah satu dari banyak anak Indonesia yang hidup dalam kesenjangan. Meski demikian, ia tidak pernah berhenti bermimpi.
Ia bercita-cita menjadi seorang polisi, dan tetap semangat meski tinggal di rumah berdinding kayu, tanpa seorang ibu dan hanya tinggal bersama sang ayah yang lumpuh.
Galang dikenal sebagai siswa teladan, rajin dan selalu datang paling pagi ke SDN 2 Wakai. Kini, masyarakat berharap, di bawah pengasuhan baru, cita-cita Galang bisa diwujudkan.
Bantuan yang Mengalir, disalahgunakan
Berbagai bantuan telah mengalir sejak kisah Galang viral
Pemerintah Kabupaten Tojo Una-Una,Pemerintah Desa Wakai,Kapolda Sulawesi Tengah,Kapolres dan jajaran Polsek Una-Una,Masyarakat umum dan netizen,Bahkan terakhir datang dari anggota MPR RI, Abcandra Akbar Supratman
Sayangnya, fakta di lapangan menunjukkan bahwa bantuan-bantuan tersebut tidak dimanfaatkan sepenuhnya untuk masa depan Galang.
Kondisi itulah yang akhirnya memperkuat keputusan untuk memindahkan pengasuhan Galang ke tangan yang lebih aman dan bertanggung jawab.
Kelanjutan Kisah Bagaimana Nasib Sang Ayah?
Dengan Galang kini tinggal bersama keluarga barunya, pertanyaan pun muncul bagaimana nasib sang ayah, Ripson Son? Apakah ia akan menerima bantuan medis? Apakah akan ada rehabilitasi atau pendampingan hukum terkait dugaan penyalahgunaan bantuan?
Simak lanjutan kisah dalam episode ke dua berita ini.*