TNews, SULTENG – Selama beberapa tahun terakhir, wilayah Napu, Behoa, dan pedesaan Sulawesi Tengah terus menghadapi masalah keterpurukan dalam penyediaan listrik.
Dari pantauan dalam beberapa tahun terakhir, masalah pemadaman dan pemutusan listrik yang sering menyebabkan mati hidup dan mati matikan telah menjadi kebiasaan yang merugikan kemajuan ekonomi dan telekomunikasi, serta menjadi keluhan utama dari masyarakat setempat.
Masalah ini telah berlangsung dalam jangka waktu yang lama, dan dampaknya sangat merugikan untuk kemajuan ekonomi wilayah tersebut.
Usaha-usaha kecil dan rumah tangga yang bergantung pada pasokan listrik yang andal harus menghadapi gangguan berulang akibat pemadaman frekuensinya. Hal ini menunda pertumbuhan ekonomi lokal dan menimbulkan ketidakstabilan dalam sumber penghasilan masyarakat.
Selain itu, masalah keterpurukan listrik juga berdampak pada sektor telekomunikasi. Pemadaman listrik yang sering menjadi penyebab utama terputusnya layanan telepon dan internet.
Kondisi ini menyulitkan masyarakat untuk terhubung dengan keluarga, teman, atau melakukan transaksi online yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Keluhan mengenai ketiadaan akses telekomunikasi yang andal menjadi salah satu isu yang kerap diungkapkan oleh masyarakat.
Masyarakat setempat yang telah lama menghadapi masalah ini merasa frustrasi dengan keluhan mereka yang tampaknya tidak mendapatkan perhatian serius. Mereka mengharapkan langkah-langkah konkret dari pemerintah dan perusahaan listrik terkait untuk memperbaiki situasi ini yang sudah berlangsung dalam beberapa tahun.
Pemerintah daerah dan perusahaan listrik perlu melakukan langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah keterpurukan listrik ini. Investasi besar dalam infrastruktur listrik, pemeliharaan yang teratur, dan perbaikan sistem distribusi adalah langkah yang sangat diperlukan untuk memastikan penyediaan listrik yang stabil dan terpercaya di wilayah tersebut.
Yohanes Mandili, kepala desa Tamadue kecamatan Tamadue mewakili masyarakat, mengungkapkan harapannya. “Kami ingin melihat perbaikan yang nyata dalam penyediaan listrik di wilayah Napu, Behoa, dan pedesaan Sulawesi Tengah. Pemerintah dan perusahaan listrik perlu bekerja sama untuk menyelesaikan masalah ini dan memastikan agar masyarakat kami dapat menikmati akses listrik dan telekomunikasi yang andal,” ucapnya.
Masyarakat di wilayah Napu, Behoa, dan pedesaan Sulawesi Tengah berharap agar keluhan mereka segera mendapatkan perhatian serius dan langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki situasi ini dapat segera diambil.
Dengan pemenuhan kebutuhan listrik dan telekomunikasi yang stabil, masyarakat dapat menjalankan aktivitas sehari-hari mereka dengan lancar, berkontribusi pada kemajuan ekonomi, dan terhubung dengan dunia luar dengan lebih baik.*
Peliput : Petrus