TNews, DAMAI NAPU – Perkembangan umat Katolik di Sulawesi Tengah, khususnya di pegunungan dan lembah pedesaan Napu, semakin pesat. Namun, kondisi tersebut menyebabkan adanya kekurangan para pastor yang dapat membantu dalam menjalankan perayaan ekaristi.
Menyikapi situasi tersebut, para suster biarawati di Paroki Persiapan Kristus Raja Damai turut berperan aktif dan berinisiatif untuk membantu dalam melaksanakan ibadah sabda dan komuni bagi umat di wilayah tersebut. Keberadaan mereka menjadi sangat penting, menjembatani kekurangan pastor dan memastikan umat tetap menerima hikmat dan sakramen kudus.
Para suster biarawati yang menjadi bagian dari komunitas paroki ini telah menjalankan tugas mereka dengan penuh dedikasi dan cinta kasih diantaranya adalah S r. M. Faustina A. PBHK dari biara Winowanga Napu. Mereka tidak hanya berperan sebagai pembaca Alkitab saat ibadah sabda, tetapi juga membantu dalam merayakan ibadah sabda dan mengadministrai komuni bagi umat.
“Situasi ini memang menuntut adanya pengabdian dan kerja sama yang erat antara umat, suster biarawati, dan para pastor. Kami bangga dapat berkontribusi dalam menjaga kegiatan ibadah umat di Paroki Persiapan Kristus Raja Damai,” ujar Suster Faustin, salah satu biarawati yang turut terlibat dalam tugas tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah umat Katolik di Paroki persiapan Kristus Raja Damai Napu Kabupaten Poso mengalami peningkatan yang signifikan hingga sampai di pelosok pedalaman yang kondisi alamnya berbukit bukit dan pegunungan dengan suhu rata rata 12⁰C. Hal ini tentu menjadi tanda kehidupan beriman yang kuat di tengah-tengah masyarakat setempat. Namun, kekurangan pastor yang terjadi di beberapa Paroki membuat peran para suster biarawati menjadi semakin berharga.
Dalam menjalankan tugasnya, para suster biarawati tidak hanya dituntut untuk memiliki pengetahuan agama yang mendalam, tetapi juga kepekaan sosial dan kemampuan menghadirkan Kristus melalui ibadah yang berarti bagi umat.
Para umat Katolik di Paroki Persiapan Kristus Raja Damai mengungkapkan rasa syukur dan penghargaan mereka kepada para suster biarawati. “Keberadaan suster-suster ini memberikan dorongan spiritual kepada kami dan memperkuat iman kita. Kami berdoa semoga mereka terus diberikan kesehatan dan berkat dalam melaksanakan tugas suci ini,” ujar Yohanes Payung Mandili, salah satu umat dan sekaligus sebagai penasehat di gereja paroki persiapan gereja Kristus Raja Damai Wuasa Napu.
Diharapkan, peran para suster biarawati ini dapat membangun semangat dan kekompakan dalam menjaga kehidupan keagamaan umat Katolik di wilayah Kabupaten Poso. Semoga mereka terus diberikan kekuatan dan perlindungan dalam melaksanakan tugas mulia mereka demi kemajuan Paroki dan umat.*
Peliput : petrus